Pernahkah kalian berpikir untuk "membeli" sebuah kenangan?
Mungkin frasanya sedikit aneh untuk didengar karena terkesan kurang familier, tapi sebenarnya kita sadari atau tidak, kita sudah melakukannya. Contoh: pergi ke suatu tempat (tentunya membutuhkan ongkos dll.) untuk sampai ke tempat tujuan. Saat tiba di sana, kita bisa menikmati hal-hal yang kita cari, termasuk pengalaman dan kenangan atau membuat kenangan.
Beberapa hari yang lalu, aku dan keluarga mendatangi tempat makan yang sudah menjadi langganan kami sejak sekitar tahun '89. Tempatnya sederhana, tapi memberikan kenangan manis bagi kami. Namanya Sate Ayam Pak Akim (kalau gak salah ya) karena biasa beli tanpa melihat papan namanya. Letaknya tidak jauh dari Polsek Kalideres, Jakarta Barat. Menu yang disajikan ada empat macam: sate ayam, sate kambing, sop ayam, dan sop kambing. Tempat ini merupakan tempat favorit Bapak. Dulu sering kali Bapak mengajak kami makan di sini atau membungkus sate dan sop untuk makan bersama di rumah saat gajian. Karena rumah kami saat itu tidak jauh dari sana, biasanya Bapak mengajak kami pergi bersama dengan berjalan kaki.
Ingat sekali dulu saat aku mulai merasa kelelahan (karena waktu itu masih kecil), Bapak menggendongku di pundaknya. Saat itu, aku merasa sebagai orang tertinggi di dunia. Sepanjang perjalanan, kami bercerita, bercanda, bahkan Bapak tidak segan untuk iseng agar aku bisa menggapai ranting daun di pohon yang tinggi.
Malam itu, pengunjung bahkan banyak yang tidak kebagian tempat duduk dan harus menumpang duduk di kios samping yang sedang tutup. Beginilah suasananya. Untuk harga cukup terjangkau. Malam itu, kami memesan 20 tusuk sate dan 2 porsi sop ayam dengan jumlah harga 100 ribu. Harga yang cukup bersahabat bagi kami untuk "membeli" kenangan tentang Bapak dan mengingat kembali masa kecil.
No comments:
Post a Comment