Friday, December 19, 2014

When Is Someday?


www.qweddings.com



This thing cross in my mind when people said:
1. "Someday you'll know the reason."
2. "Someday you'll understand."
3. "Someday everything will make perfect sense."
4. "Someday you will be loved."
5. "Someday you'll be big."


Someday..someday..someday...
someday contain: uncertainty, the future, optimism, and hope

but the question is: When is someday?

We don't know exactly...
Sometimes people said "someday" just because they don't know when.

But, yeah...someday

Saturday, November 15, 2014

Dear 'the' Pseudonym Account in Social Media


Few weeks ago, our local fashion industry has been shoked with a pseudonym account in instagram (I won't say which account). These account has been uploaded 55 photos. It comparing local designers and some BIG designers. It said nothing but makes us think there are some similarities between these designs.

Tex Saverio was one of them...of course he has been described as "Alexander Mcqueen of Indonesia). 


I'm not a fashion guru  and realize that I'm still a newbie as fashion blogger (sometimes I even did not consider myself like that). I only want to make it clear that I have some valid informations to prove that the rumour about Tex Saverio was and is NOT true. 




Tex Saverio dress (left) and Alexander Mcqueen dress (right)


Here are the facts you need to know:

See the release date

1. Gaga in Bazar Indonesia Cover that has been release on June 2011 (this is release in Indonesia after the Bazaar US) *you can see the date on the magazine*and the collection it self was release on Tex first fashion show  "My Courtesan  (Nov 2010)"  *you can see the video and search it on youtube*

2. Alexander McQueen release the collection on Pre-Fall 2012 *you can see the date also*

Now, you can be your own judge, but please be wise and smart.
Please do some research first:)




Saturday, August 9, 2014

Jilboobs and My Fashion Tips




Jilboobs, sebuah kata yang sedang ramai dibicarakan. Jilbooobs merupakan akronim dari jilbab dan boobs (dada). Jadi, jilboobs dapat diartikan menggunakan jilbab tapi masih menampilkan bagian dada. Menurut berita yang saya baca, istilah ini muncul karena ada akun fan page ini.

Tujuan saya membuat entri ini adalah menjadi seorang penengah (atau setidaknya saya berbicara atas nama saya pribadi *tentu saja* dan sesuai  dengan apa yang ada di kepala saya.)
Di beberapa media sosial ramai sekali beberapa teman yang me-repost hal ini dan berkomentar ini itu (tidak hapal komentarnya). Beberapa menghakimi para jilboobers dengan mengatakan tindakan mereka tidak benar dan ada pula yang menggunakan ini sebagai salah satu pengingat untuk bisa mengintrospeksi diri.

Saya pribadi berpandangan sebagai berikut:
1.       Jilbab Syar’i
Seorang ustad ketika berceramah di televisi (saya lupa namanya) menngatakan bahwa beberapa ulama berbeda pendapat mengenai jilbab syar’i tapi umumnya disebut syar’i jika menutupi leher dan kepala.

2.       Berdasarkan nomor 1, maka perlu kalian ingat juga ada beberapa jenis penutup kepala: jilbab, turban, kerudung, pashmina, dll yang penggunaannya berbeda.

3.       Tapi perlu diingat ada  hadist yang mengatakan bahwa bentuk jilbab tidak boleh menyerupai punuk unta (ini untuk para hijabers yang senang berkreasi dengan penutup kepala) gaya ini disebut dengan camel hump hijab.
http://www.kajianislam.net/2011/11/beginilah-gambar-perempuan-yang-kepalanya-ibarat-punuk-onta-yang-disebutkan-oleh-rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-ala-alihi-wa-sallam-dalam-hadits-shahih-riwayat-imam-muslim-dan-lainnya-bahwasanya-mer/
jilbab punuk unta


Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda”

 ( صنفان من أهل النار لم أرهما قوم معهم سياط كأذناب البقر يضربون بها الناس ونساء كاسيات عاريات مائلات مميلات رؤوسهن كأسنمة البخت المائلة لايدخلن الجنة ولا يجدن ريحها وان ريحها لتوجد من مسيرة كذاوكذا )

رواه أحمد ومسلم في الصحيح .

“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya,
1.      Kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia [maksudnya penguasa yang dzalim],
2.      dan perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak-lenggok. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu [jarak jauh sekali]”.
(HR. Muslim dan yang lain). 


4.       Jika mereka tahu tindakan para jilboobers ini tidak benar, mengapa mereka re-post foto itu?
Argumen: Bagi saya menyebarkan foto mereka = menyebarkan aib mereka (walaupun tentu saja para jilboobers  ini yang terlebih dahulu mengunggah foto mereka yang mengakibatkan foto mereka beredar di media sosial), tapi sebagai pengguna media sosial, kita mempunyai 2 pilihan: menyebarkan atau tidak menyebarkan.
Saya memilih untuk tidak menyebarkan BUKAN karena saya mendukung tindakan mereka, tapi saya hanya menghargai mereka (yang mungkin malu fotonya diekspos orang lain dan menjadi bahan pembicaraan).

5.       Jilboobs menjadi pembicaraan karena dada mereka yang besar.
Argumen: Entah ini mungkin saya yang aneh, entahlah..mungkin gak yah kalau dada mereka tidak terlalu besar, mungkin orang-orang tidak akan seheboh ini membicarakan mereka *just another thought*
6.       Saya menganggap para jilboobers ini adalah orang-orang yang sedang bertransfor masi dan berproses (Semoga) ke arah yang lebih baik. Perlu diingat, waktu yang dibutuhkan seseorang untuk menjadi lebih baik akan berbeda dengan yang lainnya.

7.       Karena saya menganggap ilmu agama saya masih terbatas, saya merasa tidak berhak untuk menghakimi para jilboobers. Biarlah orang lain yang ilmu agamanya lebih baik daripada saya yang mengomentari mereka.

8.       Untuk teman-teman yang sudah bisa mengenakan jilbab dan berpakaian secara syar’i, alhamdulillah, tapi ada baiknya jangan menghakimi mereka yang belum. Gunakanlah cara-cara persuasif agar mereka yang belum, bisa segera berubah menjadi lebih baik.

9.       Menurut saya syar’i pun masih bisa modis, asalkan disesuaikan dengan aturan-aturan yang ada. Dan di nomor berikutnya adalah beberapa gaya berpakaian yang biasa (atau beberapa kali) saya gunakan.
10.   Perlu diingat, dalam dunia kerja para hijaber dituntut untuk berpenampilan formal.
Dalam wawancara kerja atau ketika sudah diterima bekerja di suatu tempat, para hijaber dituntut bisa menempatkan diri dengan berpakaian sesuai (formal). Kesan formal ini biasanya ditampilkan dengan:
a.       Penggunaan jilbab yang dipasang mengelilingi leher atau dimasukkan ke dalam kemeja.
b.      Menggunakan kemeja.
c.       Menggunakan celana panjang atau rok.
Nah, penggunaan jilbab dengan cara inilah yang bisa mengakibatkan dada jilbabers terekspos.
Tips:
a.       Gunakanlah blazer , sweater, atau cardigan (panjang sepinggang, selutut, atau  7/8 yang sekarang banyak dijual). Fashion items ini selain berfungsi untuk mempercantik penampilan, juga berfungsi untuk menutup dada.
b.      Gunakan harlem pants, palazzo pants, atau pantelon pants sebagai bawahan.
Warning:
a) Pantelon pants lebih cocok digunakan bagi Anda yang berpostur tinggi.
b) Karena ketika menggunakan harlem pants, palazo pants, atau pantelon pants kemeja dimasukkan ke dalam, maka pilihlah dalaman yang berbahan loose atau tidak membentuk bagian tubuh.

c.       Gunakan rok sebagai bawahan.
Rok sekarang sudah banyak yang syar’i kok. Tidak harus rok yang berbentuk lurus, tapi bisa juga gunakan yang loose.
Warning: Hati-hati menggunakan bawahan putih karena biasanya akan siru (menerawang).

11.   Untuk kalian yang masih belum kerja
Pilihan untuk berjilbab dan berpakaian syar’i seharusnya sih lebih mudah  karena kalian tidak dituntut untuk berbusana formal, tapi ya itu tadi kalaupun masih mau fashionable dan chic, pilihlah busana dan gaya berjilbab dengan bijak.
Contoh:
a.Tetap mau pakai celana ketat dengan motif floral print (dan atau motif lain) boleh saja, tapi gunakanlah atasan yang panjangnya minimal selutut atau di bawah lutut. Gaya berjilbab pun terserah tapi tutuplah bagian dada.

b. Mau menggunakan atasan ketat.
Boleh saja, ASAL dilapisi lagi dengan cardigan yang panjangnya menutupi bagian pantat. Jilbab pun menutupi bagian dada.

d.      Mau menggunakan pashmina.
Beberapa pashmina ketika digunakan, panjangnya akan ada di atas dada, maka gunakanlah blazer , sweater, atau cardigan (panjang sepinggang, selutut, atau  7/8) untuk menutupi bagian dada.

e.      Menggunakan minni dress
Minni dress tidak harus selalu pendek, beberapa minni dress pun panjangnya selutut. Jika panjang minni dress seperti itu, bisa gunakan bolero sebagai pelengkap.

*Saya biasanya memadukan minni dress panjang selutut dengan bolero untuk menghindari penampilan “seperti orang sakit” kalau memakai cardigan panjang.

PRINSIPNYA:  Gunakanlah prinsip segitiga dalam berpakaian!
Segitiga = kalau atasan  ketat, maka bawahan harus loose dan begitupun sebaliknya kalau bawahan ketat, atasan yang harus loose.

Note: Entri ini BUKAN dibuat untuk pembenaran pada hal-hal yang tidak benar. Entri ini dibuat untuk memberikan alternatif berpakaian yang fashionable, chic dan stylish tapi TETAP berpegang pada aturan agama. Saya pun sadar kalau gaya berbusana saya yang seperti ini tidak disukai semua pihak, saya pun sedang berproses:)



 “Your body is sacred. You’re far more precious than diamonds and pearls, and you should be covered too.” 


Friday, August 8, 2014

Do We Need A Reason to Give Someone A Present?

Ilustrasi: Spoonful.com
Kali ini saya akan mencoba meminimalisasi penggunaan bahasa Inggris (dan atau bahasa asing lainnya) karena ada seseorang yang melabelkan saya dengan tidak nasionalis karena terlalu sering menggunakan bahasa asing. Sebenarnya agak tidak peduli juga sih, tapi ya baiklah mungkin ada baiknya juga bagi saya untuk menggunakan bahasa Indonesia walaupun dijudul tetap menggunakan bahasa Inggris. Setidaknya saya berusaha untuk tetap seimbang :):)

Entri ini dibuat setelah saya berbicara dengan seseorang. Kira-kita beginilah cuplikannya:

*Dialog 1 :
A: "Kok kamu gak pernah kasih hadiah buat aku?
B: "Untuk apa? Memangnya kamu ulang tahun?"

*Kesimpulan: Orang ini hanya (kesannya seperti itu atau memang mungkin seperti itu) akan memberi seseorang sebuah hadiah  kalau ada alasan tertentu. Alasannya HANYA satu: Saat ulang tahun. Jadi, kalau Anda tidak berulang tahun, Anda tidak akan mendapat hadiah dari orang ini.

*Dialog 2:
A: "Kok waktu aku ulang tahun, kamu gak kasih aku hadiah?"
B: "Karena kamu jauh."

*Kesimpulan: Setelah alasan yang sudah saya tulis sebelumnya, ternyata ada lagi alasan lain. Bahkan jika Anda berulang tahun dan tempat tinggalmu berjauhan darinya, Anda tetap tidak akan mendapat hadiah.


Dan berikut adalah berbagai pertanyaan yang muncul dalam benak saya:
1. Apakah kita membutuhkan alasan untuk memberikan hadiah pada seseorang?

Argumen: Saya tidak membutuhkan alasan untuk itu. Ketika saya pergi dan melihat suatu barang yang mengingatkan saya pada seseorang, saya tidak butuh banyak waktu untuk berpikir. Saya akan beli barang itu untuknya dan HANYA untuknya. Tidak bisa diberikan kepada orang lain karena saya sudah bisa membayangkan barang itu digunakan oleh orang yang dimaksud.

2. Apakah ulang tahun adalah satu-satunya alasan mengapa kita memberikan hadiah pada seseorang?

Argumen: Entah mungkin orang yang berbincang dengan saya tadi terlalu konvensional atau mungkin saya saja yang aneh. Saya tidak pernah berusaha "membeli" seseorang dengan hadiah. Hadiah akan saya berikan justru pada orang yang telah teruji selalu bersama saya dan memberikan saya semangat. Dan untuk orang-orang seperti itu, ulang tahun bukanlah hari di mana saya memberikan hadiah kepada mereka. Apakah saya mau pamer dengan memberi hadiah itu? Tidak karena saya tahu perhatian dan kasih sayang orang-orang di sekeliling saya sangatlah tidak ternilai jika dibandingkan dengan hadiah yang saya berikan.
Bahkan Tex Saverio, seorang fashion desainer kenamaan Indonesia pun pernah mengirimkan hadiah untuk saya tidak pada saat saya berulang tahun *Makasih, Rio* :)

3. Apakah jarak menghalangi niat kita untuk memberi hadiah pada orang lain?

Argumen: Duh, alasan yang sangat tidak masuk akal deh! Di Indonesia ini sudah banyak perusahaan layanan antar barang yang bahkan bisa hanya dalam waktu sehari bisa sampai di tempat yang dituju. Jadi, jauh BUKANLAH alasan untuk tidak memberikan sesuatu.

Jadi, apa alasan orang ini tidak memberikan hadiah pada saya? KARENA MEMANG DIA TIDAK MAU!
Padahal tinggal bilang seperti itu saja kok yah pembicaraannya sampai pakai argumen 1 dan argumen 2.:)) 

“Presents are made for the pleasure of who gives them, not the merits of who receives them.” 

Sunday, June 1, 2014

Food Truck Festival 2014


Kalau Anda sering melihat saluran televisi berlangganan: National Geographic atau bagi Anda yang sudah pernah bepergian ke luar negeri, food truck mungkin bukanlah hal baru.

Food truck  adalah salah satu bentuk bisnis kuliner yang bertempat di sebuah mobil besar/mini truk yang telah diubah sedemikian rupa sehingga memiliki fasilitas layaknya sebuah dapur yang ada di rumah.Kemarin, (31/06) Saya berkesempatan untuk mengunjungi Food Truck Festival 2014.














Berbagai macam makanan ditawarkan dari festival ini, mulai dari masakan Meksiko, Jepang, Amerika baik berupa camilan, makanan pembuka, makanan berat hingga minuman.
Saya mencoba beberapa makanan dari tempat ini and this is OMGD: Oh My God,Delicious

Anime Inside of Me


Selalu ada unsur kekanakan dari setiap orang. Begitu juga dengan saya. Anime (animasi Jepang) adalah salah satu cara melarikan diri sejenak dari kepenatan. Dan anime memang sudah menemani saya  sejak masih kecil.

Beberapa waktu lalu, saya dan kakak saya menunjungi Galeri Nasional Indonesia untuk melepas rasa kangen dengan beberapa karakter Jepang yang sudah tidak asing bagi saya.

 Neon Genesis Evangelion




 Gundam





Hello Kitty





Ultraman






“Animation can explain whatever the mind of man can conceive. This facility makes it the most versatile and explicit means of communication yet devised for quick mass appreciation.” ― Walt Disney Company

Tuesday, April 22, 2014

Mencontek

https://www.google.com/search?q=menyontek&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=uB9WU-u0DOH_2wW5u4DwDA&ved=0CC8Q7Ak&biw=1024&bih=456#facrc=_&imgdii=_&imgrc=mkHTgs1DrxEqkM%253A%3B4sCvZb6zF3blYM%3Bhttp%253A%252F%252Fwww.ceritamu.com%252Fuploads%252Fposts%252FHBC%252Ffiles%252Fdc49d93d-d007-4079-b224-a81841eb3209.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fwww.ceritamu.com%252Fcerita%252Fpernahkah-anda-menyontek%3B390%3B250
Ilustrasi menccontek


Bukanlah kata asing di telinga kita. Everybody did it, at least once in a lifetime.
Sebenarnya menyontek itu salah satu kegiatan (entah pantas atau tidak disebut kegiatan) yang dapat memacu adrenalin. Gimana deg-degannya kita mengambil kesempatan untuk mencontek, walaupun banyak hal yang bisa memacu adrenalin.
Mencontek dimaksud di sini adalah bertanya pada teman atau membuat jawaban untuk dilihat ketika ujian.
Apa yang  menyebabkan seseorang mencontek?Banyak alasannya:
1.       Lupa materi
2.       Tidak yakin jawaban mereka benar
3.       Gak sempat belajar
4.       Soalnya susah
5.       Nilai “sosial” mereka yang cukup tinggi (sosial = bekerja sama dan saling membantu).

Setelah diamati (saat mengawasi siswa ujian) ,ada beberapa tipe mencontek yang biasanya dilakukan:
1.     Tipe grafiti
adalah tipe orang yang mencontek dengan cara membuat contekan atau menanyakan nomor soal yang sulit pada tembok.

2.       Tipe berkeringat
adalah tipe orang yang membuat contekan pada selembar tisu. Caranya adalah dengan berpura-pura menyeka keringat, sambil melihat contekan di tisu.

3.       Tipe pemalu
adalah tipe orang yang meminta jawaban pada temannya dengan cara berbisik.

4.       Tipe klasik
adalah tipe orang yang  meminta jawaban pada temannya dengan cara menutupi wajah dengan menggunakan soal ujian.

5.       Tipe gadget
Sesuai dengan perkembangan teknologi, cara meminta jawaban pun menggunakan gadget.
ada dua cara penggunaan:
a.       browsing di internet
Dengan alasan, “Mama saya BBM,kak. Harus dibales sekarang”.Alasannya sih begitu, siapa tau ternyata mereka browsing teori yang diperlukan via internet.
b.      Menggunakan BBM atau WA
Alasannya sama seperti yang tadi, hanya saja ini digunakan untuk bertanya pada teman.

6.       Tipe bahasa tubuh
adalah tipe bertanya pada teman dengan cara menggunakan jari.
Misal: Tanya jawaban soal nomor 5,maka kelima jari kita tunjukkan pada teman
Kemungkinan jawaban teman:
a.Teman akan menjawab dengan angka 1—5 yang diidentikkan dengan huruf A—E.
b. Teman akan membuat huruf dengan menggunakan kelima jari. Misal: Untuk jawaban A, maka tinggal arahkan jari telunjuk dan jari tengah ke bawah, dsb.

7. Tipe “gak modal”
adalah tipe meminta jawaban dengan cara berpura-pura meminjam alat tulis pada teman.

8.  Tipe frontal
adalah orang yang meminta jawaban dengan bertanya langsung pada temannya.

9. Tipe gravitasi
adalah orang yang meminta jawaban dengan cara sengaja menjatuhkan soal di dekat teman yang dimaksud sambil berharap temannya melihat dan kemudian bertanya soal yang sulit.

 10. Tipe melempar
adalah orang yang meminta jawaban dengan cara menulis beberapa soal yang sulit di sebuah kertas kecil dan melemparnya kepada teman.

11. Tipe kecil
adalah orang yang membuat contekan dengan cara memfotokopi materi yang diujikan menjadi ukuran super kecil.

12. Tipe ke kamar mandi
adalah tipe orang yang mencontek dengan cara pergi ke kamar mandi kemudian melihat materi yang telah dicatat.

13. Tipe seniman
adalah tipe orang yang mencontek dengan cara membuat catatan pada salah satu anggota tubuh: telapak tangan, lengan, paha, dll.

14. Tipe melirik 
adalah tipe orang yang mencontek dengan cara melirik jawaban teman yang ada di dekatnya.

 15. Tipe marathon
adalah tipe mencontek dengan cara menulis nomor soal yang sulit di atas kertas dan memberikannya kepada teman kemudian jawaban tersebut akan diberikan kepada teman-teman lainnya.

Catatan: entri ini bukan berisi ajakan untuk mencontek. Ini hanya hasil pengamatan pada saat mengawas ujian.

Don't try this at school :D:D



Sunday, March 16, 2014

The Rio Surya Prasetia Effect: EuphoRIO



You don't make a photograph just with a camera. You bring to the act of photography all the pictures you have seen, the books you have read, the music you have heard, the people you have loved.” ― Ansel Adams

Nama Rio Surya Prasetia mungkin sudah familier di telinga para pecinta fashion fotografi, tapi izinkan saya untuk memperkenalkan dan mengingatkan kembali sosok pria yang satu ini:




http://www.designscene.net/wp-content/uploads/2011/11/Annabelle-by-Rio-Prasetia-DesignSceneNet-01.jpg

Boundless As The Dark -Tex Saverio- by Rio Surya Prasetia





https://www.facebook.com/photo.php?fbid=716997914999498&set=pb.354320734600553.-2207520000.1392453723.&type=3&theater

Monday to Sunday F/W 2013 - Air Castle by Rio Surya Prasetia



https://www.facebook.com/photo.php?fbid=717006364998653&set=pb.354320734600553.-2207520000.1392453711.&type=3&theater

Valley of Dreams by Rio Surya Prasetia


https://www.facebook.com/photo.php?fbid=500111286688163&set=pb.354320734600553.-2207520000.1392455115.&type=3&theater

Antiquated Modernity- Yosafat Dwi Kurniawan by Rio Surya Prasetia





Herworld October 2012- When We Were 12 by Rio Surya Prasetia






Foto tadi hanyalah beberapa potongan kecil dari karya Rio. Karyanya sudah banyak muncul baik di media cetak, blog, maupun situs fashion internasional.

Pada awalnya, (karena kurang membaca dan mencari literatur) saya menanggap bahwa fashion photography hanyalah foto biasa saja yang bertujuan untuk mempromosikan gaun rancangan para desainer yang desainnya pun biasa saja, tetapi semua berubah ketika saya pertama kali melihat foto karya Rio "Boundless As The Dark" (yang saya letakkan sebagai foto pertama dalam entri ini). Ketika melihat foto inilah, pikiran saya terbuka bahwa fashion photography adalah bagian dari karya seni dan bisa menjadi begitu sangat indah (mungkin sedikit  telat bagi saya untuk menyadarinya).

Setelah itu, mulailah saya beberapa kali melihat hasil foto Rio yang lain. Kesan yang didapat pun tetap sama: what a great fine art!!

Jadi, bisa dikatakan bahwa Rio lah yang membuat saya menjadi orang yang berbeda dalam meilihat sebuah foto (thank you. I owe you)




Pada tanggal 13 Februari 2014 lalu, Rio Surya Prasetia (Rio) menampilkan pameran fotonya yang pertama berjudul "Collection Vol: 00 - Thank You".

Acara yang bertempat di Japan Foundation, Gedung Summitmas 1 lantai 2 ini berlangsung dari tanggal 13 s.d. 28 Februari 2014.

Ada 3 hal yang menarik dari pameran ini yang membuat saya sangat ingin datang:

1. Tentu saja karena sang fotografer;
2. Kurator pameran ini: Bapak Amir Sidharta;
3. Tema yang ditampilkan: anime dan manga.


Sangat menarik melihat bagaimana 2 pria ini akan bekerja sama dan bagaimana "wajah" pameran ini jika ada 2 orang dengan bakat yang luar biasa menghiasi ruang pameran.


Dan saya pun beruntung karena Rio mengundang saya untuk hadir dalam pameran solo pertamanya itu.

Salah satu hal (karena banyak hal) yang terus muncul dalam pikiran saya adalah makna apa yang tersimpan dalam pemberian nama "Collection Vol: 00 - Thank You"?

Dan seolah mampu menangkap apa yang ada dalam pikiran para pengunjung, inilah alasan Rio (dalam booklet-nya) tentang alasan pemilihan nama itu.






" Sesungguhnya saya merasa mengalami kegagalan dan kebingungan dalam mengerti persepsi masyarakat modern dalam menghadapi realitas. Pada koleksi ini, saya mencoba mencerna hal ini maka sepantasnya saya menggunakan VOL: 00. Saya masih awam, masih mencerna, masih berusaha, masih nol.
.... Saya sangat senang ketika menyadari bahwa angka 00, yang kalau dibaca dalam bahasa Jepang 'rei rei', berarti bowing atau membungkuk, yang merupakan gesture untuk mengucapkan terima kasih atau thank you.
Lengkaplah judul yang merangkum karya-karya saya ini, sebuah koleksi yang dihasilkan oleh seorang fotografer muda yang ingin mengangkap kejujuran."


Dalam sambutannya, Rio mempersilakan para pengunjung untuk berinteepretasi sesuka hatinya ketika melihat foto-foto yang dipamerkan. Dia tidak akan mengatakan pesan apa yang ingin disampaikan, dia hanya ingin para pengunjung untuk menikmati karyanya dan berineepretasi sesuka hatinya tanpa ada kata benar atau salah.

Dan inilah intepretasi saya terhadap Collection Vol: 00 - Thank you: Memasuki ruang pameran yang tentu saja dipenuhi oleh foto-foto indah, seolah sama seperti kita membaca sebuah buku. Hanya bedanya bukan kata-kata yang bercerita, melainkan foto-foto yang bercerita. Menceritakann apa yang dialami, dirasakan, dan apa yang ada dalam pikiran sang fotografer dalam setiap foto.

Bagi saya, foto-foto yang dipamerkan merupakan perjalanan hidup (termasuk karier) dan cara berpikir Rio. Sama seperti fase kehidupan manusia yang terdiri atas beberapa fase:

1. Fase kanak-kanak 

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=726840600681896&set=pb.354320734600553.-2207520000.1394424966.&type=3&theater
Thank You, The Heart Is Full of Pureness: Card Captor Sakura by Rio Surya Prasetia

Card Captor Sakura (CCS) adalah anime (animasi Jepang) dan manga (komik Jepang) karya CLAMP. Seri animenya ditayangkan sekitar tahun 1998-2000. Pemeran utama anime ini, Sakura Kinomoto adalah siswa kelas 4 SD Tomoeda yang penuh semangat dan ceria. Sakura tanpa sengaja membangunkan penjaga buku, Cerberus dan menyebabkan kartu clow terlepas.

Sakura yang masih kelas 4 SD menggambarkan sosok kita (Rio) yang masih lugu dalam proses berpikir dan berkarier di mana dia masih bisa menoleransi hal-hal yang sebenarnya tidak dia inginkan.



2. Masa Remaja
Thank You For .... : Yu Yu Hakusho 


Yu Yu Hakusho merupakan sebuah manga karya Yoshihiro Togashi. Kisah bercerita tentang Yusuke Urameshi, seorang anak laki-laki berumur 14 tahun  yang merupakan anak nakal di sekolahnya, tetapi seorang altruis yang dia buktikan ketika suatu saat dia menolong seorang anak yang sedang bermain bola di jalan dari sebuah truk.Nahas, ternyata justru dia sendirilah yang tewas akibat tertabrak truk. Setelah melewati beberapa tes, Yusuke pun ditugaskan bekerja untuk dunia roh sebagai detektif roh.



 3. Perang batin

Sebagai seorang manusia dan seorang fotografer, tentu saja Rio pernah mengalami perang batin atau konflik batin dalam dirinya. ketika dia dihadapkan pada suatu permasalahan atau hal-hal yang tidak dia sukai sehingga dia dihadapkan pada dua pilihan:Menyerah pada keadaan atau mempertahankan prinsip-prinsip yang dia pegang.


Dalam pameran ini, Rio tidak hanya menampilkan foto-foto hasil karyanya, tetapi juga menampilkan tulisan-tulisan yang dia tulis pada media kaos-kaos yang dia pakai ketika masih kecil. 


Menurut sang manajer, Camelia Santoso, dalam pameran foto solo pertamanya ini, Rio ingin menampilkan dan mempersembahan suatu bagian yang sangat erat dengan dirinya dulu.Itulah sebabnya dia gunakan media kaos yang ditempatkan dalam pigura yang disusun secara apik.


Semua tulisan dia susun dalam segmen "Thank You for Everything" di mana semua kekesalan, dan semua hal yang ada dalam pikirannya dia tuangkan secara lugas dalam "Thank You for Thinking"

































4. Dewasa

Salah satu menuju fase kedewasaan adalah ketika kita mulai tersadar bahwa akan selalu ada hal-hal yang bertentangan dengan kemauan kita, di mana kita dituntut atau dipaksa untuk melakukan hal yang bertentangann dengan prinsip-prinsip kita. Dalam hal ini, Rio yang  merasa  kebebasannya sebagai seorang seniman seringkali berbenturan dengan keinginan klien.

Dalam pamerannya ini, khususnya dalam "Thank You to Make Us Better Passive and Aggresively Digital" yang merupakan bentuk interpretasinya terhadap anime Ghost In The Shell, Rio menggambarkan betapa "kekerasan" dalam hal ini pemaksaan kehendak adalah hal yang pernah dia alami selama bekerja sebagai fashion fotografer.















5. Kepura-puraan
Kepura-puraan memang akan terus ada di sekeliling kita: berpura-pura demi mengangkat status sosial, berpura-pura demi popularitas, berpura-pura karena ingindiakui eksistensinya. Hal itu pula yang (mungkin) dialami Rio, dalam sesi selfienya.

sang fotografer yang seringkali disebut the man behind the camera pun akhirnya menjadi the man before the camera. Sesuatu yang menarik di sini, Rio bukan hanya (seolah) menjawab pertanyaan bagaimana kalau fotografer menjadi objek foto melainkan juga dia menyindir orang-orang yang selalu berpura-pura yang sering dia jumpai.






























6. Sang Maha Besar

Dan tidak bisa kita lupakan bahwa berkomunikasi dengan Sang Maha Besar adalah salah satu bentuk kebutuhan kita, tempat kita meminta, berserah diri dan mendapat cahaya. Ini juga yang ingin Rio tampilkan dalam  " Thank You for The Father, The Son and The Holy Spirit"




7. Display
Selain hal-hal yang menarik tadi, yang  menjadi eye candy bagi saya adalah salah satu bentuk display atau sebuah bentuk kamar tidur (yang dapat diinterpretasikan sebagai kamar tidur Rio). Sebuah kamar tidur berukuran sedang yang ditutupi dengan selimut tokoh Keropi, di atasnya berserakan berbagai judul manga yang Rio koleksi sejak kecil. Kasur yang diapit oleh dua lemari dengan isi yang berbeda. Lemari sebelah kanan berisi koleksi manga berjudul Rose of Versailles dan Pop Corn dan diatasnya terdapat figur tokoh anime. Lemari sebelah kiri terdapat kamera, majalah fashion, dan majalah fotografi. Sisi kanan dan kiri yang melambangkan dua dunia dalam kehidupan Rio: Kecintaannya terhadap manga dan kecintaannya terhadap fotografi.





 Untuk menjawab rasa penasaran saya terhadap fashion fotografi dan tentang pameran ini, saya mewawancarai sang fotografer:

1.Sejak umur berapa mulai menyukai fotografi?
Kurang ingat tepatnya kapan tapi sewaktu umur 16 tahun aktif foto apa saja di depan mata dengan camera pocket.



2. Apa sejak awal memang minatnya pada fashion fotografi?
Tidak juga. Saya suka fotografi dan fashion dari kecil mungkin karena ada pengaruh orang tua saya. Awalnya itu berniat jadi pelukis tetapi karena tidak di ijinkan jadinya mencoba medium yang lain untuk bisa berkarya dan kebetulan medium tersebut yang sudah saya nyaman yaitu fotografi.



3. Seberapa besar pengaruh Steven Meisel dan Paolo Roversi dalam karya Anda?
Saya suka kedua-duanya karena mereka cenderung mempunyai karakter foto atau wanita yang agak dingin, which I like.



4.Apakah ada Muse tertentu ketika berkarya?
Tidak pernah ada. Saya tidak pernah percaya dengan muse. Karakter muse yang saya cari itu hanya ada di kepala saya dan saya tahu tidak akan pernah ada 100% yang bisa mendekati apa yang di kepala saya.



5.Apa pendapat Anda tentang fashion fotografi di Indonesia?


Pemainnya selalu bertambah setiap hari dan itu bagus juga karena di satu sisi berarti orang-orang mulai terbuka dengan fashion fototografi tapi untuk berpenghasilan dari dunia fashion photography indonesia itu masih jauh karena pemain yang selalu bertambah kebanyakan rela tidak dbayar atau di bayar rendah hanya karena berpikiran akan mendapatkan portfolio dan portfolio tersebut akan bisa dapat bayaran besar. Itu hal yamg salah karena kalau dari awal dibayar rendah atau tidak dibayar berikutnya pun akan tetap sama. Juga kebanyakan klien seperti designer lebih mengharapkan kalau fotografer fashion itu menghasilkan penghasilannya dari area fotografi yang lain seperti wedding dan sudah bosan mendengarkan hal tersebut.





6. Beberapa kali karya Anda muncul di media internasional,bahkan "The Neo Essence" pernah muncul di Vogue.it bulan Maret tahun lalu.Bagaimana perasaan Anda?
Hmmm senang sih tetapi saya tidak merasa bagaimana karena mungkin akan lebih senang kalau benar masuk vogue italia dan print di majalah tersebut.



7. Kurator dalam pameran ini adalah Bapak Amir Sidharta.Ada alasan khusus mengapa memilih beliau?
Chemistry and respect. Saya selalu berusaha bekerja sama dengan orang yang mempunyai chemistry yang kuat terhadap saya, bisa memahami sudut pandang saya sebagai seniman, dan membiarkan saya untuk menjadi diri saya sendiri.. Di satu sisi juga saya merasa bisa bekerja lebih baik kalau orang tersebut bisa saya respect secara profesional dan orang itu juga bisa respect dengan karya- karya saya.



8. Di antara semua foto yang dipamerkan,foto mana yang proses pemotretannya sangat lama?
Hmmm kalau untuk proses waktu pemotretan yang paling lama itu  yang "Thank You for the Impossible Desire and The Immature to Become The Realisation That Is The Truth" itu membutuhkan waktu 2 malam tetapi untuk dari segi konsep yang paling memakan lama adalah  "Thank You to Make Us Better Passive and Aggresively Digital".




9. Ada alasan khusus mengapa memilih "Collection Vol 00" sebagai nama koleksi foto Anda?
Collection karena pada dasarnya saya dari dulu suka mengkoleksi manga dan juga ada beberapa tema dalam pengerjaan pameran ini yang ingin saya angkat.  Vol 00 sendiri karena sebenarnya saya merasa masih merasa nol dan berusaha mencerna semua hasil  obervasi saya selama ini ke dalam pameran tersebut. 



10. Apa impian terbesar seorang Rio Surya Prasetia?
Untuk saat ini sih saya ingin bermimpi untuk liburan panjang tanpa diganggu sama sekali oleh apapun. Untuk jangka lama saya ingin tetap berkarya sebagai fotografer dibidang fine art dan fashion saja . Untuk mendapatkan pekerjaan yang saya sukai with the best team and the best clients (off course, client that can appreciate my works and loyal are the best thing for me) ..


Thank you for sharing your great photos,
Thank you  and congrats for your great exibition
and thank you for opening my mind
Just remember, stop trying to fit in cause you were born to stand out 




"The clothes are a big part of a fashion picture. It’s a big part of the subject. Even if, for me, every fashion picture is like a portrait – I see and treat every image as a portrait, of a woman or a man or a boy – but the clothes are always there and they can make the interpretation of the image much more difficult. "- Paolo Roversi



Link:




Tags: Rio Surya Prasetia, Amir Sidharta, Yosafat Dwi Kurniawan, Camelia Santoso, Ansel Adams, Tex Saverio, Paolo  Roversi,Japan Foundation, Monday to Sunday, Her World Magazine