Thursday, September 22, 2011

kenapa vs bagaimana


Kenapa vs bagaimana

 
kenapa dan bagaimana..
keduanya adalah kata tanya
dalam kaidah bahasa Indonesia (maklum, gw ngajar bahasa Indonesia). ada perbedaan antara keduanya.

kenapa: adalah kata tanya yang digunakan dalam ragam bahasa nonformal/tidakresmi untuk menanyakan alasan
bagaimana: adalah kata tanya yang digunakan dalam ragam bahasa formal/resmi untuk menanyakan cara

tapi dalam sehari-hari terdapat perbedaan penggunaan yang cukup besar (menurut pengamatan gw)

kenapa?
Kata kenapa umumnya digunakan ketika kita menyesali apa yang terjadi/ketika kita dalam tahap "membenci" diri kita sendiri..

contoh:

kenapa yah, tadi gw gak bilang klo gw suka dy?
kenapa dy putusin gw?
kenapa dy ninggalin gw?
kenapa gw gak lakukan itu tadi?
kenapa kemaren gw gak belajar?
kenapa tadi gw begadang?

daaan..kenapa..kenapa yang lain (pasti beberapa pertanyaan itu pernah kita ucapkan)
jadi, intinya banyak orang yang menggunakan kata kenapa untuk hal "negatif" seperti tadi..

well, di umur gw yang sekarang (cieelah..) bukan waktunya lagi untuk menyesali semua yang terjadi..sekarang saatnya untuk mensyukuri semuanya.toh, qt gak akan jadi seperti ini klo bukan karena kejadian di masa lalu.. it's time to think and live positively!!

gimana caranya??gampaaaang..

GANTILAH KATA KENAPA DENGAN BAGAIMANA

contoh:
Bagaimana klo nanti gw ajak dy nonton?
Bagaimana klo tahun ini gw beli mobil?
Bagaimana klo semester ini gw kuliah dengan uang gw sendiri?
Bagaimana klo gw pilih jurusan farmasi aja?

dan bagaimana..bagaimana lainnya..

dari contoh-contoh kalimat tersebut, akan sangat terlihat perbedaan nilai rasa antara keduanya.

kata kenapa identik dengan hal "negatif"
sedangkan
kata kenapa identik dengan hal "positif" yang bisa memberikan semangat bagi sendiri dan bagi orang lain...

mulailah hidup anda dengan sesuatu yang baru..
sesuatu yang bisa memberikan anda semangat..
sesuatu yang bisa memberikan semangat kepada orang lain..
berikanlah energi positif di diri anda dan orang-orang di sekitar anda
berikanlah energi positif itu dengan mengubah kebiasaan kita dalam penggunaan kata kenapa---bagaimana
(bukan bermaksud menyaingi pak mario teguh)

Jadi, bagaimana klo kita...

No comments:

Post a Comment